wibisana bakti atau durhaka
Saturday, March 7, 2020
Add Comment
Wibisana - Bakti atau Durhaka
Cinta negeri tapi menyeberang ke pihak musuh? Buat Wibisana, tanah air tidak pernah bersalah, tapi tidak setiap raja mesti dibela.
Terasa kejam, apalagi Rahwana adalah kakaknya meski seutuhnya berbeda pandangan.
Toh Rama akan menyerang dan Alengka akan menderita akibat perang. Bila itu sudah niscaya, lebih baik diselesaikan secepatnya. Inilah jalan Wibisana, durhaka pada saudara tapi yakin sepenuhnya sedang berbakti pada semesta.
030315
Oleh Nanang Hape
Terasa kejam, apalagi Rahwana adalah kakaknya meski seutuhnya berbeda pandangan.
Toh Rama akan menyerang dan Alengka akan menderita akibat perang. Bila itu sudah niscaya, lebih baik diselesaikan secepatnya. Inilah jalan Wibisana, durhaka pada saudara tapi yakin sepenuhnya sedang berbakti pada semesta.
030315
Oleh Nanang Hape
Jatayu - Siapa Membela Rahwana
Siapa membela Rahwana menculik Sinta. Hamba-hamba cinta, Front Pembela Cinta, Pecinta Sejati. Tapi bukan Jatayu. Camkan itu.
Jatayu memang bukan merpati. Saking amat setia, dia justru terbang sendiri. Apa gunanya menculik cinta. Dia tidak tergenggam.
Tidak peduli mati, Jatayu menghadang Rahwana. Si burung ditebas pedang, bulu-bulunya semburat dicabuti. Telanjang, seperti cinta.
Rahwana tidak percaya, berabad-abad mencoba. Tak mati-mati. *dhog
030315
Oleh Nanang Hape
Anjani
Sudah punya surga, kenapa masih berebut dengan saudara. Alcerita, surga sendiri tak temu dicari-cari, yang ini jelas di depan mata. Sebuah mainan, mangkuk, isinya surga. Bukankah berebut mainan adalah biasa? Tapi dilarang main-main. Bila senda tawa sudah berganti serapah, maka mangkuk pun pecah. Kini sudah menjelma telaga, siapa mencebur jadi kera. Anjani, di riak tepi membasuh muka, tangan kaki dan wajahnya telah kera pula. Menyusur di tanah basah, samar-samar bekas tapak kakinya. Jejak surga.
030315
Oleh Nanang Hape
Karna Tanding
Sehabis lesat pasopati, senja datang tergesa, perang terhenti. Seorang ibu meraihmu dalam gugu yang nyeri. Gelombang rindu tak sampai-sampai. Betapapun telah deras berbadai-badai hujan di batinnya, untukmu Karna cukuplah kiranya gerimis wangi ini. Kami dilarang menangisi. #karnatandhing_020315
Oleh Nanang Hape
Kamajaya Kamaratih
Cinta tidak pernah bosan turun dari kahyangan.
Seperti hujan, benih ditebar menghampar, menghampirimu.
Seperti hujan, di masa kanak kita menyambutnya dengan sepenuh keriangan, dan kini dengan separuh, mungkin seutuh ketakutan.
Tapi, ini wayangan semalam. Ketergesaan tidak menyegerakan pagi. Cinta tidak boleh dikejar. Dia bukan buruan.
#kamajaya_kamaratih 031214
Oleh Nanang Hape
0 Response to "wibisana bakti atau durhaka"
Post a Comment