wibisana bakti atau durhaka

wibisana bakti atau durhaka

 

Wibisana - Bakti atau Durhaka 


Cinta negeri tapi menyeberang ke pihak musuh? Buat Wibisana, tanah air tidak pernah bersalah, tapi tidak setiap raja mesti dibela.
Terasa kejam, apalagi Rahwana adalah kakaknya meski seutuhnya berbeda pandangan.
Toh Rama akan menyerang dan Alengka akan menderita akibat perang. Bila itu sudah niscaya, lebih baik diselesaikan secepatnya. Inilah jalan Wibisana, durhaka pada saudara tapi yakin sepenuhnya sedang berbakti pada semesta.

030315
Oleh Nanang Hape  

Jatayu - Siapa Membela Rahwana 


Siapa membela Rahwana menculik Sinta. Hamba-hamba cinta, Front Pembela Cinta, Pecinta Sejati. Tapi bukan Jatayu. Camkan itu.
Jatayu memang bukan merpati. Saking amat setia, dia justru terbang sendiri. Apa gunanya menculik cinta. Dia tidak tergenggam.
Tidak peduli mati, Jatayu menghadang Rahwana. Si burung ditebas pedang, bulu-bulunya semburat dicabuti. Telanjang, seperti cinta.
Rahwana tidak percaya, berabad-abad mencoba. Tak mati-mati. *dhog

030315
Oleh Nanang Hape
 

Anjani


Sudah punya surga, kenapa masih berebut dengan saudara. Alcerita, surga sendiri tak temu dicari-cari, yang ini jelas di depan mata. Sebuah mainan, mangkuk, isinya surga. Bukankah berebut mainan adalah biasa? Tapi dilarang main-main. Bila senda tawa sudah berganti serapah, maka mangkuk pun pecah. Kini sudah menjelma telaga, siapa mencebur jadi kera. Anjani, di riak tepi membasuh muka, tangan kaki dan wajahnya telah kera pula. Menyusur di tanah basah, samar-samar bekas tapak kakinya. Jejak surga.

030315
Oleh Nanang Hape
 

Karna Tanding 


Sehabis lesat pasopati, senja datang tergesa, perang terhenti. Seorang ibu meraihmu dalam gugu yang nyeri. Gelombang rindu tak sampai-sampai. Betapapun telah deras berbadai-badai hujan di batinnya, untukmu Karna cukuplah kiranya gerimis wangi ini. Kami dilarang menangisi.‪ #‎karnatandhing_020315‬

Oleh Nanang Hape

Kamajaya Kamaratih 


Cinta tidak pernah bosan turun dari kahyangan.
Seperti hujan, benih ditebar menghampar, menghampirimu.
Seperti hujan, di masa kanak kita menyambutnya dengan sepenuh keriangan, dan kini dengan separuh, mungkin seutuh ketakutan.
Tapi, ini wayangan semalam. Ketergesaan tidak menyegerakan pagi. Cinta tidak boleh dikejar. Dia bukan buruan.‪

#‎kamajaya_kamaratih‬ 031214
Oleh Nanang Hape

0 Response to "wibisana bakti atau durhaka"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel